Nama | Yulia Evina Bhara |
Nama Panggilan | Ebe |
Negara | Indonesia |
Kategori | Seni Budaya |
Yulia Evina Bhara atau biasa dipanggil Ebe pernah mengenyam pendidikan di Universitas Lampung, Jurusan Bahsa dan Seni, Sastra Indonesia meski tidak selesai. Yulia adalah Direktur Partisipasi Indonesia dan Produser di KawanKawan Film. Partisipasi Indonesia adalah sebuah Lembaga yang banyak bekerja pada isu-isu Pelanggaran HAM masa lalu yang disampaikan melalui kesenian dan kebudayaan. Pelanggaran HAM masa lalu di Indonesia bertumpuk, tidak pernah atau belum bisa diselesaikan bahkan ditutup-tutupi, kendati sebuah bangsa akan sulit bergerak maju jika tidak bisa jujur dengan sejarah kelamnya sendiri. Cara kebudayaan menurut Yulia sangat efektif untuk terus mendorong penyelasaian kasus pelanggaran HAM masa lalu sembari terus merawat “ingatan-ingatan” kolektif, terutama kaum mudanya.
Pada Bulan Desember 2015, Yulia menginisiasi sebuah Museum Temporer REKOLEKSI MEMORI, sebuah Museum non permanen, bangunan arsitektur yang dari arsitekturnya sendiri menggambarkan bagaimana sejarah pelanggaran HAM terutama soal 65 adalah samar-samar dimana kita tahu ada sebuah tragedi besar tapi terus ditutup-tutupi. Di dalam museum temporer tersebut, beberapa seniman muda menempatkan karya-karyanya yang kesemuanya adalah sebuah pernyataan bahwa anak muda memilih untuk mencari narasi baru dan menyatakannya dalam karya foto, instalasi seni, film. Museum Temporer tersebut dapat dilihat di: https://www.youtube.com/watch?v=jza9QBuGlFY. Museum Temporer ini diadopsi oleh Komnas HAM untuk pilot project dalam mengusulkan Museum HAM kepada pemerintah. Saat ini Yulia dan teman-temannya terus membantu Komnas HAM mendukung konsep dan ide serta teknis soal Museum Permanen tersebut. Partisipasi Indonesia saat ini juga sedang melakukan pendokumentasian kesaksian korban pelanggaran HAM 65 yang akan disimpan dalam sebuah server tersendiri, dimana publik dapat mengakses data-data tersebut.
Saat ini, bersama tim KawanKawan Films, Yulia telah menyelesaikan proses pengambilan gambar film Biopik Wiji Thukul. Film Biopik Wiji Thukul ini disutradarai oleh Yosep Anggi Noen. Film fiksi biopik ini mereka harapkan dapat menjadi salah satu media dalam upaya melawan lupa dan melawan impunitas. Dalam film Biopik ini Yulia menjadi salah seorang produsernya. Yulia aktif dalam kampanye menggunakan medium kesenian dan kebudayaan untuk menyampaikan soal isu pelanggaran HAM masa lalu. Dalam berbagai upaya tersebut, ia berperan sebagai Produser/Produksi/Manajemen Produksi, yang mendesain mulai dari ide sampai ke distribusi pasca produksi. Bersama KawanKawan Film dan Partisipasi Indonesia, Yulia memproduksi film dokumenter dan fiksi dengan tema HAM dan kemanusiaan, dimana ia terlibat sebagai produser. Film-film tersebut di antaranya: Saudara Dalam Sejarah oleh Amerta Kusuma tentang eksil 65, Tarung oleh Steve Pillar Setiabudi tentang Para seniman Sanggar Bumi Tarung, Lekra. Tida Lupa oleh Asrida Elisabeth tentang Pembantaian massal di Flores, The Anantomy of Terror oleh Bayu Filemon tentang dekontsruksi film G30SKPI, Film Biopik Wiji Thukul oleh Yosep Anggi Noen (Dalam proses post produksi), Film tentang Perempuan Penyintas 65, Simbah Kembar (Dalam proses produksi) mendokumentasikan kesaksian perempuan Penyintas 65 (Proses Produksi)
Untuk menghubungi Yulia Evina Bhara, silakan kirim pesan ke admin Women Unlimited melalui email: info@womenunlimited.id.
• Latar Belakang Pendidikan
-
• Pekerjaan/jabatan
-
• Keahlian
LGBT, advokasi