single-team-img-1

Faiza Mardzoeki

Nama Faiza Mardzoeki
Nama Panggilan Faiza
Negara Indonesia
Kategori Gender & Seksualitas,Hukum dan Hak Asasi Manusia,Seni Budaya

Faiza Mardzoeki adalah seorang pengarang drama, produser dan sutradara teater yang berbasis di Yogyakarta. Sebagai seorang feminis dan aktivis kebudayaan, Faiza aktif mendukung perjuangan kesetaraan gender, hak asasi manusia dan permasalahan sosial lainnya melalui kegiatan seni budaya. Ia adalah Co-founder dan direktur Institut Ungu yang berdiri pada tahun 2002. Ia menulis berbagai artikel yang dipublikasikan di koran The Jakarta Post  dan media lainnya. Tahun 2019 ia mendirikan PT KATA KULTUR INDONESIA (KATAKULTUR) sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penerbitan dan perdagangan buku, penerjemahan dan Cultural Event Organisier. Ia juga mendirikan dan mengelola WANITABACA, A feminist bookstore, Reading Room and Space di Yogyakarta, sebagai bagian dari proyeknya Katakultur.


Pada awal 2021 majalah Tempo memilih Faiza Mardzoeki sebagai ‘Artist of The Year’ di bidang Seni Pertunjukan, melalui karya teater film ‘Waktu Tanpa Buku’ yang ia terjemahkan dari dramawan feminis Norwegia Lene Therese Teigen dan ia produksi berkolaborasi dengan 5 sutradara perempuan di Indonesia. Tahun 2022, ia telah menyelesaikan terjemahan karya drama klasik Henrik Ibsen yaitu Hedda Gabler ke dalam bahasa Indonesia. Sebelumnya ia telah menerjemahkan dan mengadaptasi 2 karya Ibsen lainnya yaitu A doll’s House (Nora) dan An Enemy of The People (Subversif) Keduanya telah diproduksi ke dalam pertunjukan teater di Indonesia dan diterbitkan.


Faiza telah berpartisipasi dan bicara pada acara feminis dan teater di luar Indonesia termasuk di Amerika, Belanda, Perancis, Jerman, Australia, Norwegia, Swedia, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Singapura dan Festival penulis di Ubud dan Jakarta. Karya-karyanya mendapat dukungan dana antara lain dari Norwegian Literature Abroad, New York Foundation of The Arts, Kedutaan Norwegia di Jakarta dll. Selain teater, ia juga menyelenggarakan berbagai kegiatan festival dan aktivisme di dunia kebudayaan. Antara lain menjadi produser Konser Perempuan untuk Kemanusiaan Paduan Suara Dialita bersama musisi generasi muda pada 2017 di Graha Bhakti Budaya TIM, Jakarta, konser kecil penggalangan dana untuk para penyintas ’65 dan telah melahirkan 2 kali Festival April (Festival Feminist, Seni budaya Perempuan) yang melibatkan ragam seni karya perempuan.


Faiza pernah menjadi anggota Dewan Kesenian Jakarta komite Teater periode 2013-2016, Terlibat mendirikan dan sebagai anggota Persatuan Nasional Teater Indonesia (Penastri) dan anggota Dewan Pengawas Persatuan Puan Seni Indonesia. Sejak 2003, ia telah memproduksi 17 pertunjukan teater. Empat dari karya dramanya telah dipublikasikan menjadi buku: Nora, Subversif  (Djaman Baroe, 2016) Nyanyi Sunyi Kembang-Kembang Genjer  (Ultimus, Bandung 2015) dan Waktu Tanpa Buku (Katakultur dan Djaman Baroe 2020). Versi bahasa Inggris drama Nyayi Sunyi Kembang Genjer (The Silent Song of The Genjer Flowers) diterbitkan oleh Aurora Books, London, pada 2019.   Teater ‘Nyanyi Sunyi kembang Genjer’ yang ia tulis dan sutradarai pada tahun 2014 mendapat sambutan baik dari penonton dan media. Versi film panggungnya telah ditampilkan di Jakarta, Yogyakarta dan di luar negeri yaitu di Amerika Serikat, Belanda, Australia, Malaysia dan Singapore. Drama ini juga  terpilih untuk dramatik reading di Women Playwrights International Conference) di Santiago, Chile, Oktober, 2018 Drama-drama lainya sudah ditampilkan di Jakarta dan di kota Indonesia lainnya seperti di Banda Aceh, Bandung, Palangkaraya, dan Yogyakarta. Salah satu karya dramanya, Nyai Ontosoroh (2007) dianggap sebagai produksi paling ikonik pada tahun itu oleh surat kabar harian, Kompas. Nyai Ontosoroh adalah drama yang ia adaptasi dari novel epik Pramoedya Ananta Toer, Bumi Manusia. Drama ini ia buat versi pendeknya menjadi ‘Mereka Memanggilku Nyai Ontosoroh’ untuk dipentaskan di Amsterdam, The Hague, dan Antwerp, atas komisi Troppen Theater, Amsterdam.


Untuk menghubungi Faiza Mardzoeki, silakan kirim pesan ke admin Women Unlimited melalui email: info@womenunlimited.id


• Latar Belakang Pendidikan

-

• Pekerjaan/jabatan

Saat ini, Faiza merupakan seoarang pengarang drama, produser, dan sutradara teater yang berbasis di Yogyakarta, sekaligus aktif sebagai seoarang feminis dan aktivis kebudayaan. Faiza adalah Co-founder dan direktur Institut Ungu, pendiri PT KATA KULTUR INDONESIA (KATAKULTUR), pendiri dan pengelola WANITABACA.

• Keahlian

Perempuan, teater, seni budaya, penulisan drama, hak asasi manusia,