single-team-img-1

Dewi Candraningrum

Nama Dewi Candraningrum
Nama Panggilan Dewi Candraningrum
Negara Indonesia
Kategori Gender & Seksualitas,Gender & Agama,Lingkungan

Dewi Candraningrum mendirikan Jejer Wadon di Bentara Budaya Balai Soedjatmoko Solo. Juga Editorial Board di IJIS-International Journal of Indonesian Studies, Fac of Monash University. Gelar Doktor diraih dari Universitaet Munster Jerman (2008), sedang Master dari Monash University Australia (2004), dan S1 dari UMS. Karya & risetnya berkaitan dengan Pendidikan dan Sastra Perempuan, Pembangunan Berkelanjutan, Kajian Ekologis dan Kajian Gender. Publikasinya antara lain; jurnal tentang sastra perempuan di New Zealand & Universitaet Bonn. Penerjemahan buku: karya Kahlil Gibran (1998), Iqbal (1999), & Hallaj (2000). Menulis buku: The Challenge of Teaching English in Indonesian Muhammadiyah Universities (1958-2005): Mainstreaming Gender through Postcolonial Muslim Women Writers (Berlin: Lit Verlag, 2008); Swara Perempuan: Narasi Kekerasan Berbasis Gender (Editor, Surakarta: SPEK-HAM, 2010); Narratives of Sustainable Development: Industry in the Global World Meeting Social Ecological Responsibility (Editor, Surakarta: MUP, 2011); Integrating Islam & Knowledge: Social Sciences & Technology (Editor, Surakarta: MUP, 2012); Gender, Authority and Women’s Agency in Indonesian Veiling (Paris: IRASEC, 2013); Seri Kajian Ekofeminisme I: Dalam Tafsir Agama, Pendidikan, Ekonomi, Budaya (Editor), Yogyakarta: Jalasutra, 2013; Seri Kajian EKofeminisme II: Narasi Iman, Mitos, Air dan Tanah (Editor), Yogyakarta: Jalasutra, 2014; dan Body Memories: Goddesses of Nusantara, Rings of Fire and Narratives of Myth. Jakarta: YJP Press. Dalam luangnya, ia juga melukis dan telah melakukan pameran di Solo (Balai Soedjatmoko), Yogyakarta (Sangkring Art Space) dan Surabaya (Hotel Majapahit).


Untuk menghubungi Dewi Candaningrum, silakan kirim pesan ke admin Women Unlimited melalui email: info@womenunlimited.id


• Latar Belakang Pendidikan

-

• Pekerjaan/jabatan

-

• Keahlian

Perempuan, Filsafat, pendidikan, sastra perempuan, pembangunan berkelanjutan, kajian gender